Penjelasan Komponen Portofolio Sertifikasi Guru

Penjelasan Komponen Portofolio Sertifikasi Guru

Penjelasan Komponen Portofolio

1. Kualifikasi  akademik  adalah  ijazah  pendidikan  tinggi  yang  dimiliki oleh  guru  pada  saat  yang  bersangkutan  mengikuti  sertifikasi,  baik pendidikan  gelar  (S‐1,  S‐2,  atau  S‐3)  maupun  nongelar  (D‐IV),  baik  di dalam  maupun  di  luar  negeri.  Khusus  untuk  peserta  sertifikasi  yang
belum  memenuhi  kualifikasi  akademik  S‐1/D‐IV  sesuai  Ketentuan Peralihan Pasal 66 PP 74 Tahun 2008, komponen kualifikasi akademik  adalah  ijazah  pendidikan  terakhir  yang  dimiliki  oleh  guru  peserta sertifikasi. Bukti fisik kualifikasi akademik berupa ijazah atau sertifikat
diploma.

2. Pendidikan  dan  Pelatihan  adalah  kegiatan  pendidikan  dan  pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan  kompetensi  selama  melaksanakan  tugas  sebagai pendidik,  baik  pada  tingkat  kecamatan,  kabupaten/kota,  provinsi, nasional,  maupun  internasional.  Workshop/lokakarya  yang  sekurang‐kurangnya  dilaksanakan  8  jam  dan  menghasilkan  karya  dapat dikategorikan  ke  dalam  komponen  ini.



Bukti  fisik  komponen pendidikan  dan  pelatihan  ini  berupa  sertifikat  atau  piagam  yang dikeluarkan  oleh  lembaga  penyelenggara.  Bukti  fisik  untuk workshop/lokakarya  berupa  sertifikat/  piagam  disertai  hasil  karya. Apabila  sertifikat  workshop/lokakarya  tidak  mencantumkan  lama waktu  pelaksanaan  dan  hasil  karya  dikategorikan  sebagai  forum ilmiah.  Komponen  pendidikan  dan  pelatihan  hanya  dinilai  untuk kategori  relevan  (R) dan  kurang  relevan  (KR),  sedangkan  yang  tidak relevan  (TR)  tidak  dinilai.  Relevan  apabila  materi  diklat  secara langsung  meningkatkan  kompetensi  pedagogik  dan  kompetensi profesional;  contoh  guru  matematika  mengikuti  diklat  KTSP.  Kurang relevan  apabila  materi  diklat  mendukung  kinerja  profesional  guru; contoh  guru  matematika  mengikuti  diklat  ESQ.  Tidak  relevan  apabila
materi  diklat  tidak  mendukung   kinerja  profesional  guru;  contoh  guru matematika mengikuti diklat tata rias pengantin dan menjahit.

3. Pengalaman  mengajar  adalah  masa  kerja  sebagai  guru  pada  jenjang, jenis,  dan  satuan  pendidikan  formal  tertentu.  Bukti  fisik  dari komponen  pengalaman  mengajar  ini  berupa  surat  keputusan,  surat tugas,  atau  surat  keterangan  dari  lembaga  yang  berwenang (pemerintah,  pemerintah daerah,  penyelenggara  pendidikan,  atau satuan pendidikan). 

4. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan  pembelajaran  adalah  persiapan  pembelajaran  yang akan  dilaksanakan  untuk  satu  topik  atau  kompetensi  tertentu.

Perencanaan  pembelajaran  sekurang‐kurangnya  memuat  perumusan tujuan/  kompetensi,  pemilihan  dan  pengorganisasian  materi, pemilihan  sumber/  media  pembelajaran,  skenario  pembelajaran,  dan penilaian  proses  dan  hasil  belajar.  Bukti  fisik  perencanaan pembelajaran  berupa  dokumen  perencanaan  pembelajaran (RPP/RP/SP)  hasil  karya  guru  yang  bersangkutan  sebanyak  lima satuan  yang  berbeda.  Dokumen  ini  dinilai  oleh  asesor  dengan menggunakan format khusus.

Pelaksanaan  pembelajaran
  adalah  kinerja  guru  dalam  melaksanakan pembelajaran.  Kinerja  guru  tersebut  meliputi  tahapan  pra pembelajaran  (pengecekan  kesiapan  kelas  dan  apersepsi),  kegiatan inti  (penguasaan  materi,  strategi  pembelajaran,  pemanfaatan media/sumber  belajar,  evaluasi,  penggunaan  bahasa),  dan  penutup (refleksi,  rangkuman,  dan  tindak  lanjut).  Bukti  fisik  pelaksanaan pembelajaran  berupa  dokumen hasil  penilaian  oleh  kepala  sekolah
dan/atau  pengawas  terhadap  kinerja  guru  dalam  melaksanakan pembelajaran  di  kelas. 

5. Penilaian  dari  atasan  dan  pengawas
  adalah  penilaian  atasan terhadap  kompetensi  kepribadian  dan  sosial.  Aspek  yang  dinilai meliputi (1) ketaatan menjalankan ajaran agama, (2) tanggung jawab, (3)  kejujuran,  (4)  kedisiplinan,  (5)  keteladanan,  (6)   etos  kerja,  (7) inovasi dan kreativitas, (8) kemampuan menerima kritik dan saran, (9) kemampuan  berkomunikasi,  dan  (10)  kemampuan  bekerjasama.

6. Prestasi  akademik  adalah  prestasi  yang  dicapai  guru  dalam pelaksanaan  tugasnya  sebagai  pendidik  dan  agen  pembelajaran  yang mendapat  pengakuan  dari lembaga/panitia  penyelenggara,  baik tingkat  kecamatan,  kabupaten/kota,  provinsi,  nasional,  maupun internasional. Komponen ini meliputi sebagai berikut.

  • Lomba  karya  akademik,  yaitu  juara  lomba  akademik  atau  karya akademik  (juara  I,  II,  atau  III)  yang  relevan  dengan  bidang  studi/ bidang  keahlian,  baik  pada  tingkat  kecamatan,  kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. 

  • Karya  monumental  di  bidang  pendidikan  atau  nonkependidikan adalah  karya  guru  yang  bersifat  inovatif  (belum  ada  sebelumnya) dan  bermanfaat   bagi  masyarakat  (minimal  tingkat kabupaten/kota).

  • Sertifikat  keahlian/keterampilan  tertentu  pada  guru  SMK  dan guru olahraga, dan capaian skor TOEFL.

  • Pembimbingan  teman  sejawat,  yaitu  guru  yang  melaksanakan tugas  sebagai  instruktur,  guru  inti,  tutor,  pembimbingan  guru yunior, dan pamong PPL calon guru.

  • Pembimbingan  siswa  sampai  mencapai  juara  (juara  I,  II, atau  III) atau  tidak  mencapai  juara  sesuai  dengan  bidang studi/keahliannya.


Bukti  fisik  komponen  ini  berupa  sertifikat,  piagam,  atau  surat keterangan  disertai  bukti  relevan  yang  dikeluarkan  oleh lembaga/panitia penyelenggara.

7. Karya  pengembangan  profesi  adalah  hasil  karya  dan/atau  aktivitas guru  yang  menunjukkan  adanya  upaya  pengembangan  profesi. Komponen ini meliputi hal‐hal sebagai berikut.

  • Buku  yang  dipublikasikan  pada  tingkat  kabupaten/kota,  provinsi, atau nasional;

  • Artikel  yang  dimuat  dalam  media  jurnal/majalah  yang  tidak terakreditasi, terakreditasi, dan internasional;

  • Reviewer  buku,  penyunting  buku,  penyunting  jurnal,  penulis  soal EBTANAS/UN/UASDA;

  • Modul/diktat  cetak  lokal  yang  minimal  mencakup  materi pembelajaran selama 1 (satu) semester;

  • Media/alat pembelajaran dalam bidangnya;

  • Laporan penelitian di bidang pendidikan (individu/kelompok); dan

  • Karya  teknologi  (teknologi  tepat  guna)  dan  karya  seni  (patung, kriya,  lukis,  sastra,  musik,  tari,  suara,  dan karya  seni  lainnya)  yang relevan dengan bidang tugasnya.


 
Bukti  fisik  karya  pengembangan  profesi  berupa sertifikat/piagam/surat  keterangan  dari  pejabat  yang  berwenang yang  disertai  dengan  bukti  fisik  yang  dapat  berupa  buku,  artikel, deskripsi  dan/atau  foto  hasil  karya,  laporan  penelitian,  dan  bukti  fisik lain yang relevan.

8. Keikutsertaan  dalam  forum  ilmiah 
adalah  partisipasi  guru  dalam forum ilmiah (seminar, semiloka, simposium, sarasehan, diskusi panel, dan  jenis  forum  ilmiah  lainnya)  pada  tingkat  kecamatan,  kabupaten/kota,  provinsi,  nasional  atau  internasional,  baik  sebagai nara  sumber/pemakalah  maupun  sebagai  peserta.  Komponen dibedakan  ke  dalam  kategori  relevan  (R)  dan  tidak  relevan  (TR). Relevan  apabila  tema/materi  forum  ilmiah  mendukung  kinerja profesional  guru;  contoh  guru  mengikuti  seminar  pengembangan profesionalitas  guru.  Tidak  relevan  apabila  tema/materi  forum  ilmiah tidak  mendukung  kinerja  profesional  guru;  contoh  guru  bidang studi Bahasa  Indonesia  mengikuti  seminar  ketahanan  pangan  di  Indonesia. Bukti  fisik  keikutsertaan  dalam  forum  ilmiah  berupa  makalah  dan sertifikat/piagam  bagi  nara  sumber/pemakalah,  dan  sertifikat/ piagam bagi peserta.

9. Pengalaman  organisasi  di  bidang  kependidikan  dan  sosial  adalah  keikutsertaan  guru  menjadi  pengurus  organisasi  kependidikan  atau organisasi  sosial  pada  tingkat  desa/kelurahan,  kecamatan,  kabupaten/  kota,  propinsi,  nasional,  atau  internasional,  dan/atau mendapat  tugas  tambahan.  Pengurus  organisasi  di  bidang  kependidikan  antara  lain:  pengurus  Forum  Komunikasi  Kepala Sekolah  (FKKS),  Forum  Kelompok  Kerja  Guru  (FKKG),  Musyawarah Guru  Mata  Pelajaran  (MGMP),  Ikatan  Sarjana  Pendidikan  Indonesia  (ISPI),  Himpunan  Evaluasi  Pendidikan  Indonesia  (HEPI),  Asosiasi  Bimbingan  dan  Konseling  Indonesia  (ABKIN),  Ikatan  Sarjana Manajemen  Pendidikan  Indonensia  (ISMaPI),  Asosiasi  Pendidikan Khusus  Indonesia  (APKHIN),  dan  Persatuan  Guru  Republik  Indonesia  (PGRI).  Pengurus  organisasi  sosial  antara  lain:  ketua  RT,  ketua  RW,  ketua  LMD/BPD,  dan  pembina  kegiatan  keagamaan  (takmir  masjid, pembina  gereja,  dll  yang  sejenis).  Mendapat  tugas  tambahan  antara lain:  kepala  sekolah,  wakil  kepala  sekolah,  kepala  urusan,  ketua jurusan,  ketua  program  keahlian,  kepala  laboratorium,  kepala bengkel,  kepala  studio,  kepala  klinik  rehabilitasi,  wali  kelas  (guru kelas  SD/TK),  dan  kegiatan  ekstra  kurikuler  (pramuka,  drumband, mading,  karya  ilmiah  remaja‐KIR,   dll),  tidak  termasuk  kepanitiaan.

Bukti  fisik  komponen  ini  adalah  foto  kopi  surat  keputusan  atau  surat keterangan.

10. Penghargaan  yang  relevan  dengan  bidang  pendidikan  adalah penghargaan  yang  diperoleh  guru  atas  dedikasinya  dalam pelaksanaan  tugas  sebagai  pendidik  dan/atau  bertugas  di  Daerah Khusus  dan  memenuhi  kriteria  kuantitatif  (lama  waktu,  hasil, lokasi/geografis),  dan  kualitatif (komitmen,  etos  kerja),  baik  pada tingkat  satuan  pendidikan,  desa  atau  kelurahan,  kecamatan, kabupaten/kota,  provinsi,  nasional,  maupun  internasional.
Contoh penghargaan  yang  dapat  dinilai  antara  lain  tingkat  nasional:
Satyalencana  Karya  Satya  10  Tahun,  20  Tahun,  dan  30  Tahun;  tingkat propinsi/kabupaten/kota/kecamatan/kelurahan/satuan  pendidikan: penghargaan  guru  favorit/guru  inovatif,  dan  penghargaan  lain  sesuai dengan  kekhasan  daerah/penyelenggara.  Contoh  penghargaan  yang
tidak  dinilai  antara  lain  penghargaan  panitia  pemilu  (KPPS), penghargaan  dari  partai,  penghargaan  KB  lestari.

Bukti  fisik komponen  ini  berupa  sertifikat,  piagam,  atau  surat  keterangan  yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang.

Buka juga Alur cara Sergur Portofolio


INFO LAINNYA... GTK,
kemdikbud,
portofolio,
Sertifikasi Guru



Related Posts

Penjelasan Komponen Portofolio Sertifikasi Guru
4/ 5
Oleh